Selasa, 17 Juli 2012

Hidup Adalah permainan, bermainlah dengan Riang & penuh rasa syukur


Ach..ko rasanya seperti menyepelekan arti hidup dan kehidupan ini yaa..Tapi sungguh dengan menulis artikel ini saya tidak bermaksud demikian apalagi menisbikan Tuhan  yang telah menganugerahkan sebentuk kehidupan yang begitu sempurna sebagai hamba yang bernama manusia.

Saya lebih menujukan artikel ini untuk melihat ini dengan lebih ”ringan” agar terasa ringan beban hidup ini, meski terlalu berat beban hidup yang sedang anda alami.

Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar kata ‘permainan’?  kok aneeh banget sih, wong idup udah susah gini kok dibilang permainan, emang dolanan opo yoo..kok aneeh banget siih   wong kita sudah gedubrakan sana sini kok dianggep dolanan ? Dan kalau kita baca koran, dengar berita di TV betapa ratusan bahkan ribuan orang meninggal tragis di merapi, mentawai, Japan dan bahkan di tempat lainnya, musibah datang dimana mana, trilyunan duit beredar ditelan para koruptor , tragedy terjdi dimana mana, perang hadir dimana mana dan semua riil terasa… dan sama sekali nggak kelihatan seperti main-main. Kok ya dibilang permainan ? .

Pasti anda pernah mendengar ayat yang berbunyi

 ”Seungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan sendau gurau. Dan jika kamu bermain serta bertaqwa, (maka) Allah akan memberikan pahala kepadamu, dan dia tidak meminta-minta hartamu’ (QS Muhammad, ayat 36). 

Note that : hidup adalah permainan. Waw, apakah ini berarti yang kita lakukan selagi hidup ini adalah bermain dan bersenang – senang?

Yach, saya sangat suka mengulang-ulang  ayat tersebut sambil mencoba menghayati permainan hidup yang sedang saya alami, sama seperti yang pernah saya alami hamper  4 tahun lalu (hmm tak terasa sudah 3 tahun), saat Dimas pangeran bungsuku kembali ke pangkuan Ilahi secara tiba tiba akibat kecelakaan korban tabrak lari.yang sempat menggoyangkan hidupku untuk beberapa lama. Saat itu aku berpikir, masya allah sungguh besar kekuatanMu, hanya dalam  hitungan jam , pangeran yang selalu ada dalam kehidupan ku harus meninggalkan kami semua.
Dalam setiap dialog ku denganNya seolah Dia mengingatkan akan peranku   ”hei Ir, kau saksikan kuasaku, aku hanya mengambil yang aku titipkan padamu, ayo kau tetap harus memainkan  peranmu”.

Ya...kenapa saya harus mundur, saya harus ambil bagian dalam permainan ini, Engkau masih menyisakan ”Harta “ besar, engkau masih mempercayaiku menitipkan milikMU, seorang Angga sulungku yang masih harus aku bimbing dan hantarkan menuju masa depannya,
Permainan hidup memang bisa  menjadi menyenangkan, menyedihkan, menjengkelkan, menyusahkan ataupun menggilakan sengat tergantung bagaimana aku  menyikapi permainan ini.

Bagiku hidup juga ibarat permainan monopoly…hmmm

Tentu kita pernah bermain monopoly? permainan yang sederhana, bukan? Kita hanya perlu melempar dadu kemudian melangkahkan poin pada papan monopoly sesuai dengan nilai yang keluar pada dadu. Setelah maju beberapa langkah, kita akan berhenti di atas kotak yang menenjukan suatu kondisi atau keadaan tertentu. Kondisi tersebut dapat membaut kita berpikir sejenak untuk mengambil keputusan apakah kita akan menjalankannya atau tidak karena mempengaruhi permainan selanjutnya.

Pernahkah kita menyadari bahwa kita kadangkala tidak berbeda jauh dengan permainan monopoly?loh kooo…apa lagi sih ini…

Pertama, pada awal permainan kita selalu diberikan uang sebagai modal dasar. Uang tersebut dapat bertambah banyak namun dapat juga berkurang jumlahnya tegantung bagaimana cara kita untuk mengelola uang tersebut.
Begitu juga dalam hidup ini, kita terlahir dengan memiliki kemampuan dan potensi diri serta talenta yang telah di karuniakan oleh Allah SWT. Potensi ini akan semakin menjadi baik dan berkembang jika kita mau berusaha untuk mengelolanya secara maksimal. Namun jika tidak, maka potensi yang kita memiliki tidak akan terlihat dan tidak dapat berkembang yang pada akhirnya akan menentukan keberhasilan kita dalam meraih impian, cita-cita dan tujuan kita dalam hidup kita ini.

Kedua, dalam permainan monopoly kadang kita berhenti tepat di atas kotak yang bertuliskan apakah kita ingin membeli "sesuatu sebagai bahan investasi" atau tidak. Disini kita berfikir berbagai macam pertimbangan sebelum kita memutuskannya.
Demikian pula halnya dalam kehidupan ini, kita sering di hadapkan pilihan yang harus kita putuskan, apakah akan kita jalani atau tidak yang pada akhirnya akan menentukan langkah hidup kita selanjutnya.

Ketiga, kadang dalam permainan monopoly kita harus berjalan sesuai dengan nilai yang keluar pada dadu yang kita lempar tanpa bisa memilih, sampai kita mendapatkan kesempatan untuk mengocok dadu kembali.
Demikian pula halnya dalam kehidupan, kita tidak diberikan suatu pilihan A atau B sehingga mau tidak mau kita harus menghadapi dan menerima kenyataan tersebut. Namun kita tidak boleh lupa bahwa kita pasti akan diberikan kesempatan yang dapat kita pakai untuk memperbaiki keadaan hidup kita.

Keempat, dalam permainan monopoly kita akan tampil sebagai pemenang jika kita berhasil mengelola modal dasar yang diberikan dan berhasil melipatgandakannya.
Demikian pula dalam hidup kita ini kita sering tampil sebagai pemenang jika berhasil mengelola potensi yang ada dalam diri kita dengan seoptimal mungkin dan berhasil melipatgandakan talenta yang kita miliki sampai pada akhirnya kita berhasil meraih tujuan hidup kita.

Apakah saat ini kita sudah tampil sebagai pemenang dalam permainan monopoly yang sedang kita mainkan? Apakah kita sudah berhasil mengatasi masalah yang tiimbul dalam  kehidupan kita ? pekerjaan, bisnis, persahabatan, cinta dan keluarga kita? Marilah kita berusaha memenangkan permainan nya dengan tidak berhenti untuk mencoba dan mencoba lagi sampai kita berhasil.
Jadi, ketika kita  memaknai hidup ini  sebagai permainan, maka kita akan menyadari  bahwa:

* Kita dapat menikmati hidup apapun yang terjadi. - Susah senang bisa anda nikmati.  Menikmati kesenangan tentu sudah biasa, tapi menikmati kesusahan?  Nah, di situlah letak keasyikan permainan hidup ini.

* Kita  dapat memperbaiki hidup kita. - Memperbaiki kesalahan-kesalahan tanpa terbebani olehnya.  Karena kesalahan adalah hasil tindakan.  Dan tindakan adalah muara dari bergeraknya potensi-potensi anda.  Jadi, apa salahnya dengan kesalahan?  Ia sudah terjadi.  Kenapa harus disalahkan ,  Tak ada gunanya.

* Kita berada di suatu tingakatan  permainan tertentu dengan berbagai masalah dan tantangannya. - Dengan terus main, kita akan mampu  melewati tingkatan tersebut dan  memasuki tingkatan  baru yang lebih mengasyikkan.

* Semua orang di dunia ini adalah kawan-kawan kita. - Kita akan menemukan bahwa sebenarnya orang-orang di sekeliling kita  – apakah mereka baik atau buruk sikapnya – mereka adalah kawan main dalam game of life kita . Emang mau kita bermain tanpa lawan ?   Dengan lawan yang sepadan, pastinya permainan akan lebih menggairahkan.  Karena itu, pada hakikatnya semua orang adalah kawan ‘main’ kita.

 * Kita bisa hidup penuh ketenangan.-harena kita menyadari bahwa kita  adalah pemain yang sebenarnya tak punya apa-apa. hanya diberi hak untuk bermain.  Orang yang tak punya apa-apa tidak akan kehilangan apa-apa. 
 Inilah anugerah yang luar biasa dari Yang Maha Kuasa.  Tidak punya apa-apa, tapi boleh main dan menikmatinya.   Wow…

* Ada aturan-aturan main yang justru membuat kita bebas.- Ada aturan dalam setiap permainan, termasuk permainan hidup.  Aturan ini ada agar para pemain bisa bebas bermain.  Tanpa aturan, pada hakikatnya tidak ada kebebasan.

* Kita menjadi pemain, bukan korban permainan. - Kita adalah pemegang kendali kehidupan kita .  Berbeda dengan orang-orang yang tidak menjadi pemain.  Mereka seperti robot yang tak punya kendali atas diri mereka sendiri.   Mereka dikendalikan oleh tiga hal : orang lain, hal-hal yang mereka miliki dan hal-hal yang terjadi pada diri mereka.  Para pemain sebaliknya.

Karena itu, jadilah pemain.  Ambil keputusan tegas untuk menjadi pemain.  Hidup anda dan diri anda sendiri terlalu berharga bila anda hanya menjadi korban permainan.  Jadilah pemain.

Buat orang-orang di sekitar anda untuk menjadi pemain juga.  Jangan buat mereka menjadi korban permainan anda.  Bila anda melakukannya, akan datang saatnya ketika anda yang menjadi korban.  Tidak ada yang lebih tragis dari seorang pemain yang mengira dirinya pemain, padahal ia adalah korban. 

Korban siapa? Korban permainannya sendiri. 

Artikel ini saya kutip dari buku saya " LIFE FOR HAPPINESS "

Salam Bahagia

Irma Sustika

#Life For Happiness

Mengenali Diri


“Jati diri kita adalah sama-sama manusia! Tidak ada alasan untuk merasa kecil dan kerdil dibandingkan dengan orang lain. Jika orang lain bisa sukses, kita pun bisa sukses!”

Sebagai manusia, sering kali kita terjebak dalam kebimbangan akibat situasi sulit yang kita hadapi, yang sesungguhnya itu hanyalah pernak-pernik atau tahapan dalam perjalanan kehidupan. Sering kali kita memvonis keadaan itu sebagai suratan takdir, lalu muncullah mitos-mitos: aku tidak beruntung, nasibku jelek, aku orang gagal, dan lebih parah lagi menganggap kondisi tersebut sebagai bentuk “ketidakadilan” Tuhan.


Dengan memahami bahwa jati diri kita adalah sama-sama manusia, tidak ada alasan untuk merasa kecil dan kerdil dibandingkan dengan orang lain. Karena sesungguhnya kesuksesan, kesejahteraan dan kebahagiaan bukan monopoli orang-orang tertentu, jika orang lain bisa sukses, kita pun juga bisa sukses! Kesadaran tentang jati diri bila telah mampu kita temukan, maka di dalam diri kita akan timbul daya dorong dan semangat hidup yang penuh gairah sedahsyat ombak besar di samudra nan luas. Siap menghadapi setiap tantangan dengan mental yang optimis aktif, dan siap mengembangkan potensi terbaik demi menapaki puncak tangga kesuksesan.

Sahabat,  belajar pada ombak dilautan.

Pernahkah kita memperhatikan ombak di lautan ? Selalu ada ombak besar dan juga ombak kecil .

Begitu indah rasanya bisa memandang gulungan gulungan ombak yang datang silih berganti. Sang ombak besar selalu tampak bergulung-gulung dengan suaranya yang menggelegar, tampak bersuka ria menikmati kedasyatan kekuatannya, seakan-akan menyatakan keberadaan dirinya yang besar dan gagah perkasa.

Sementara itu, jauh di belakang gelombang ombak besar, tampak sang ombak kecil terseok seok berusaha mengikuti gerakan sang ombak besar. Ia terlihat lemah, tertatih-tatih, tak berdaya, dan jauh tersisih di belakang, sementara sang ombak kecil hanya bisa menyerah dan mengekor ke mana pun ombak besar pergi. Tetapi, di benaknya selalu muncul pertanyaan dan menyesali keadaan nya, Kenapa ya aku begitu lebih lemah dan tak berdaya?

Suatu saat , ombak kecil bermaksud bertanya pada sang ombak besar. Sambil tertaih-tatih ombak kecil berteriak: “Hai ombak besar. Tunggu!”

Sayup-sayup suara ombak kecil didengar juga oleh ombak besar. Lalu sang ombak besar sedikit memperlambat gerakannya dan berputar-putar mendekati arah datangnya suara. “Ada apa sahabat?” Jawab ombak besar dengan suara menggelegar hebat.

“Aduh .pelankan dong suaramu. Aku mau tanya nih , mengapa engkau bisa begitu besar? Begitu kuat, gagah, dan perkasa? Sementara diriku. ah. begitu kecil, lemah dan tak berdaya. Apa sesungguhnya yang
membuat kita begitu berbeda, wahai ombak besar?”

Dengan bijak sang Ombak besar pun menjawab, “Sahabatku, kamu menganggap dirimu kecil dan tidak berdaya, dan menganggap aku begitu hebat dan luar biasa, anggapanmu itu muncul karena kamu belum sadar dan belum mengerti jati dirimu yang sebenarnya, hakikat dirimu snediri”.

“Jatidiri? Hakikat diri? Kalau jati diriku bukan ombak kecil, lalu aku ini apa?” Tanya ombak kecil, “Tolong jelaskan, aku semakin bingung dan tidak mengerti.”

Ombak besar meneruskan, “Memang di antara kita terasa berbeda tetapi sebenarnya jati diri kita adalah sama, kamu bukan ombak kecil, aku pun juga bukan ombak besar. Ombak besar dan ombak kecil adalah sifat kita yang sementara. Jati diri kita yang sejati sama, kita adalah air. Bila kamu menyadari bahwa kita sama-sama air, maka kamu tidak akan menderita lagi, kamu adalah air, setiap waktu kamu bisa menikmati menjadi ombak besar seperti aku, kuat gagah dan perkasa.” Mendengar kata-kata bijak sang ombak besar, mendadak timbul kesadaran dalam diri ombak kecil. “Ya, benar, aku bukan ombak kecil. Jati diriku adalah air, kenapa aku harus berkecil hati dan menderita.”

Dan, sejak saat itu, si ombak kecil pun menyadari dan menemukan potensi dirinya yang maha dasyat. Dengan ketekunan dan keuletannya, ia berhasil menemukan cara-cara untuk menjadikan dirinya semakin besar, kuat, dan perkasa, sebagaimana sahabatnya yang dulu dianggapnya besar. Akhirnya, mereka hidup bersama dalam keharmonisan alam. Ada kalanya yang satu lebih besar dan yang lain kecil. Kadang yang satu lebih kuat dan yang lain lemah.

Begitulah, mereka menikmati siklus kehidupan dengan penuh hikmat dan kesadaran.

salam

Irma Sustika

Menentukan Pilihan


Dalam perjalanan karir saya, setidaknya dua kali saya dijuluki orang gila oleh teman bahkan juga oleh keluarga saya. Yang pertama terjadi pada tahun 1996, saat itu saya memutuskan meninggalkan pekerjaan saya di dunia perbankan yang telah saya jalani selama 8 tahun.
Saya memilih tawaran bergabung dengan salah satu perusahaan asuransi joint venture.
“Gilaa ya lu Ir, serius lu mau resign? Kerja di bank kan enak, apalagi lu kan sudah lama kerja di situ!” Komentar lainnya, “Haaaah… lu mau pindah ke perusahaan asuransi dan ninggalin karir lu di bank? Jabatan lu kan sudah oke ngapain di asuransi…. hiiii..gue siih amit-amit deh kerja di asuransi. Emang lu dapet posisi apa di sana? Sampai berani-beraninya ninggalin karir lu sekarang?” Lain lagi komentar keluarga saya, “Kamu pikirin lagi deh dengan waras (ehm, saya ga waras apaa?!) sudah enak-enak di karirmu sekarang kok malah mau merintis dari awal lagi, inget anakmu masih kecil-kecil!”

Semua menentang pilihan dan keputusan saya waktu itu. Tapi saya tetap berpegang pada pilihan saya. Saya melihat begitu besar peluang di perusahaan yang menawari saya untuk membangun tim kerja. Dan walaupun saya tidak punya latar belakang di bidang asuransi, tapi saya punya keyakinan bahwa saya mampu. Lagipula, masih sama-sama bergerak di bidang keuangan.

Singkat cerita saya benar-benar mengambil keputusan itu. Itulah pilihan saya, maka saya jalani dunia saya yang baru. Walaupun harus banyak belajar, saya sangat menikmati semua keputusan yang saya ambil. Saat memulai, saya menanamkan pada diri saya, “Liaat lu yaa..! Gue bisa berhasil kok di dunia kerja yang baru,” Saya akan buktikan bahwa apa yang mereka khawatirkan, bahkan yang cenderung mengejek, adalah keliru besar!
Dengan kebulatan tekad dan kerja keras, selama 10 tahun saya di perusahaan tersebut, saya berhasil 8 kali berturut turut mengantarkan tim saya menjadi agentterbaik di tingkat nasional. Setiap tahun saya pun mendapatkan bonus jalan-jalan keliling dunia. Menyenangkan!

Kejadian serupa terulang lagi pada tahun 2006, saat saya memutuskan mengundurkan diri dari perusahan asuransi tersebut. Lagi-lagi teman-teman saya bilang: “Emang sinting lu, dengan segala yang sudah lu dapatkan trus lu mau tinggalin itu semua? Lu kan sudah berhasil di sana, lu sudah memiliki segalanya, lu sudah bisa mencapai yang terbaik di sana, setiap tahun bisa keliling dunia,  terus sekarang mau ditinggalin? Mau pindah kemana lageee???” ehmmm...“Engggak kok, ga pindah ke mana-mana. Mau ngurus anak. Anak-anak gue sudah mulai remaja.” “Haaahhhh??? Serius looo? Mau ngerjain apa di rumah?”

Ya, pilihan kali ini memang sulit. Sebetulnya saya sendiri pun merasa tidak mudah mengambil keputusan ini. Tapi ada yang lebih membutuhkan saya, yakni kedua anak saya yang sudah mulai remaja. Itulah yang akhirnya membawa saya pada profesi yang saya geluti sampai hari ini, berbagi pengalaman dalam berbagai pelatihan. Dengan profesi ini saya punya lebih banyak waktu untuk keluarga saya.

sahabat Terkadang kita memang mesti melakukan hal paling ekstrem sekalipun untuk mengisi kehidupan ini. Semua adalah pilihan. Hidup tetap terus berlangsung, namun hanya membutuhkan satu keputusan untuk dapat melakukan perubahan dalam hidup.Bukankah semua yang terhampar di dunia ini adalah pilihan bagi manusia. Kita bisa memilih apa yang terbaik untuk diri kita (dengan bimbingan Tuhan tentu saja, karena tanpa itu nonsens saja semua!). Kita bisa memilih karir kita, pekerjaan kita, pasangan hidup kita, seberapa keras kita bekerja, dan seberapa berleha-leha kita terhadap hidup kita. Semua tetap pilihan!
Kita bisa memilih bekerja sampai subuh hari. Namun kita pun bisa memilih tidur cepat dan bangun pagi. Kita bisa memilih bekerja di zona aman tanpa mesti memikirkan risiko yang berarti. Demikian juga kita bisa memilih tantangan baru dalam hidup kita yang penuh dengan gejolak. Namun satu hal, perbedaanya adalah terletak pada hasilnya. Tak selamanya hukum matematika 1 + 1 selalu 2.
Semua ada di tangan kita, tetap dengan petunjuk Tuhan. Apakah kita berpikir untuk tetap menjadi orang biasa-biasa saja, atau orang di atas rata-rata, semua adalah pilihan. Tak ada yang memaksa, karena yang paling parah adalah: Jika kita sudah tak memiliki pilihan apa-apa lagi.
Bertanggung-jawab terhadap setiap pilihan hidup yang diambil. Fokuslah pada cita-cita semula, seolah semua siap di depan mata sehingga membuatmu bergegas langkah! Cepaaat!!!
Berkaryalah dengan ikhlas dan penuh rasa syukur. Bukan sebagai obsesi dan tuntutan yang membebani hidup kita. Namun, berkaryalah dan berbahagialah.

Salam Bahagia
Irma Sustika

Be Your GREAT Self


Be Yourself ...hmmm..Pasti kita sering mendengar ungkapan tersebut di atas. Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kalimat tersebut? Apakah sebenarnya arti menjadi diri sendiri? Banyak orang mengartikan kalimat BE YOUR SELF dengan pemahaman keliru.Be your self tidak hanya cukup menjadi diri sendiri, karena menjadi diri sendiri bisa positif, tapi bisa juga negatif. Contohnya, ada orang yang berprinsip saya adalah saya, mau diterima ya sukur, nggak ya sudah. “Memang aku begini kok. Inilah saya.” ya saya memang seperti ini.. 
Atau seseorang yang perilaku nya negatif, saat diberi saran, maka jurus Be Yourself yang di gunakan...hmm..Akhirnya? Justru sisi negatiflah yang menonjol.

Lalu bagaimana jika ada orang yang menyarankan kepada kita dengan kalimat “Be Your Self”, atau dengan bahasa lainnya ” Jadilah dirimu sendiri!”. bagaimana kalau kita ingin berubah? Apakah tidak boleh?. Tentu boleh.

Jadi Be yourself atau menjadi diri sendiri itu seperti apa sih.? apa puas dengan siapa diri kita saat ini? apa tidak ingin melakukan perubahan menjadi lebih baik

Sebenarnya kalimat be yourself atau menjadi diri sendiri mengungkapkan 3 hal penting tentang diri kita.

Pertama, menjadi diri sendiri berarti mengenal diri kita dengan benar. Kita harus tahu persis seperti apa diri kita di hadapan Tuhan. Kita harus tahu bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang sempurna, mulia, berharga dan diciptakan dengan tujuan yang jelas. Kita harus tahu apa kelebihan kita dan apa kelemahan kita. Kegagalan yang paling fatal adalah di saat kita gagal mengenal siapa diri kita sendiri dengan benar.

Kedua, menjadi diri sendiri berarti kita berani mempertahankan keunikan yang ada pada diri kita. Tapi begitu banyak orang justru ingin menjadi imitasi daripada original. Buktinya banyak orang selalu meniru-niru orang lain. Meniru kesuksesan orang lain sih hal yang positif, tapi itu bukan berarti kita harus meninggalkan keaslian atau keunikan yang telah diberikan Tuhan pada diri kita. Bukankah Tuhan menciptakan kita unik dan berbeda dari yang lain? Hendaknya kita mampu menggunakan keunikan kita tersebut sebagai salah satu modal untuk mencapai kesuksesan.

K
etiga
, menjadi diri sendiri berarti kita memaksimalkan keunikan dan potensi diri yang ada pada diri kita. 


Sahabat, jadilah pribadi yang lebih baik dari saat ini, lakukan perubahan. Bertahan dengan sebatas  menjadi diri sendiri menghambat kita untuk mau melakukan perubahan menjadi pribadi yang lebih baik. Jadilah dirimu sendiri yang lebih baik, BE YOUR GREAT SELF...



Minggu, 17 Juni 2012

Mau Bekerja Dari Rumah?Kenali Dulu Aturannya…


Mau kerja dari rumah…? nyaman? bebas? tanpa ada yang ngawasin? fleksibel?
opppss kenali n ikuti dulu aturan nya

Setelah delapan belas tahun bekerja di lingkungan kantor dengan teman-teman yang dinamis dan sangat helpfull, berteman dengan kemacetan setiap pagi menuju kantor, meninggalkan anak anak sejak pagi hingga malam ( hikkss ) akhirnya pertengahan 2006 saya memberanikan diri Mencoba sesuatu yang baru dengan bekerja dari rumah.
Berbagi pengalaman & ilmu yang selama ini saya dapatkan.

Begitu banyak saat itu yang menentang keputusan sya untuk bekerja dari rumah” Gila lu ir, karir yang lu bangun selama ini di tinggalin n mau kerja dari rumah ? ngapaaaiiin?
Atau Ga sayang Ir…ninggalin karir lu? dan segala macam tentangan yang muncul

Kenapa akhirnya saya memilih kerja dari rumah, membuat rumah sebagai kantor saya?
Karena saya TIDAK INGIN KEHILANGAN WAKTU LAGI BERADA DI ANTARA ANAK2, cukupp deeh 18 tahun boo..berangkat pagi2 buta, baru sampai dirumah malam, mengingat Jakarta yang bgt maceet.
Inilah ALASAN  TERKUAT saya saat mengambil keputusan untuk berkarya dari rumah, Karena saat kita memiliki alasan yang kuat, kita pun akan kuat menghadapai berbagai gejolak gejolak, baik gejolak kecil maupun gejolak2 besar..oleng2 dikit boleh…asal ga tenggelam…:))

Setelah kita memiliki alasan yang kuat, lalu tentukan juga di lahan mana  kita terjun?
naah biasanya disini niih sebagian teman bingung..mau terjun di lahan mana..mau usaha apa? nah kenali kegiatan yang benar2 kita cintai, kegiatan yang membuat kita bergairah saat melakukannya,kalau dalam bahasa keren nya siih…kenali n mulai lah dari PASSION yang kita miliki, mulailah dr sana..karena segala sesuatu yg dilakukan dari passion akan menghasilkan ide ide yg sangat luar biasa..tindak lanjuti alias ACTION alias kerjakan  ide tsb….gagal?kerjakan lagi….kerjakan lagi …hasil…?aaah  Itu bonus dari action yg kt lakukan..

Apa sih rintangan rintangan saat memulai…..pasti adalah…jangan cuma mikir yang enak2 nya ajah…rintangan, hambatan atau kendala yg paling bueeesar itu datangnya dari diri kita sendiri

Di awal-awal saya bekerja alias berkantor  di rumah, jujur niiih susah membedakan antara waktu kerja dan istirahat. Setiap hari seperti hari libur. Mungkin karena pola pikir yang sudah terbentuk setelah sekian lama menjadi pekerja kantoran, kalau ada di rumah berarti waktunya untuk beristirahat. Main sama anak, Ngemil sana-sini, nungguin semua tukang jajanan yang lewat, rebahan sambil nonton infotainment – pokoknya feels like home banget…hahhahhaa
Di rumah, tidak ada lagi yang membuat kita sungkan untuk melakukan sesuatu yang kita mau. Browsing ngalor-ngidul, mau tidur siang, mau kerja dengan pakaian sesuka saya….pokonya suka2 deeehhh… Tanpa disadari, waktu kerja banyak habis terbuang untuk beberapa kegiatan di atas.

Sebulan…dua bulan….cukup deeeh rasanya menikmati kebebasan cara kerja seperti itu, huhuhuu..bebas nya dapet hasil nya mlongo…..hahahhaha
Setelah beberapa bulan menikmati kebebasan yang sebebasnya , akhirnya bantiiing stir, rubah cara

Lalu apa siih ntung nya bekerja dari rumah ?
asiiik  ga harus setiap hari berangkat subuh subuh
Bebas dari stress di jalan
Tidak lagi harus menghadapi kemacetan dan emosi setiap pagi selama dalam perjalanan ke kantor.
Lebih banyak waktu untuk keluarga, kalaupun harus mengisi Training diuar kota,bisa mengajak anak ( kerja sambil lburan……hehe….alhasil jadi liburan terus deeh )
Tidak ada lagi waktu tempuh antara rumah dengan kantor. Semua keseharian di rumah, ada di depan kita.kecuali saat harus bertemu klient atau saat mengisi sesi sesi training yang saya bawakan

Ingat juga Kerugiannya:

Jika tidak disiplin diri, tida ada hasil yang bisa kita capai . bekerja dari rumah akan memberikan hasil yang baik jika kita bisa mengatur 24 jam waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya. Membuat jadwal kapan kita memeriksa dan membalas email yang masuk, fokus dengan pekerjaan, browsing + chatting + dan istirahat.
Bermodalkan koneksi internet ruangan kerja dan skill , saya pun menjalankan segala aktifitas pekerjaan dari rumah, kecuali saat harus menemui prospek/ meeting dengn klient dan panggilan mengisi training

Berikut beberapa Tips yang saya lakukan dalam bekerja dari rumah

1. Siapkan tempat kerja yang mendukung
Siapkan tempat yang paling nyaman dan mendukung pekerjaan Anda, Berinvestasi lah sedikit untu peralatan kerja anda. Bila Anda tidak nyaman saat bekerja, bagaimana Anda bisa bekerja dengan baik? Akan lebih baik lagi bila Anda bisa menyiapkan ruangan khusus untuk bekerja. sehingga kegiatan rumah tangga tidak mengganggu aktivitas kerja, atau sebaliknya.
Kalau bosen kerja dirumah , kadng saya melaukan aktifitas bekerja di kafe kesayangan atau tempat lain yang sudah ber-hotspot.. Siapkan pikiran dan badan  bahwa kita  berada di tempat tersebut, artinya bekerja. yang mungkin saja juga kita lakukan bertemu dengan rekan bisnis atau mitra kerja, tapi bukan nge rumpi…Biasakan hal ini dan jalani pekerjaan kita di sana dengan efektif!



2. Tentukan jam kerja yang konsisten
Saya menentukan Office hour saya, dan saya memulai bekerja dirumah jam 9 sampai…? hehehe ini yang kadang ga tentu…kalau lagi deadline..tentunya lembuur juga deeh..Untungnya “kantor” saya hanya beberapa langkah dari kamar ,jadi saya bisa istirahat lebih lama dan tidak perlu mengatasi macetnya kota Jakarta. Biasakan diri  untuk bekerja pada jam yang konsisten agar badan bisa mengingat kapan harus bekerja dan kapan harus beristirahat.
Lalu apakah salah bila mempunyai jam kerja yang fleksibel? Tentu tidak salah. Namun jangan terlalu dibiasakan karena berdasarkan pengalaman saya, jam kerja yang fleksibel malah akan membuat kita bekerja lebih lama. Karena merasa kerja di rumah, dari pagi sampai sore, kerja efektif 3 jam.sisanya ntah apa yang dikerjakan.

3. Berpenampilan seperti layaknya anda di kantor
Loooh koook…..? kan ga ada yang liat…suka suka doongg……hehehe iya siih suka suka, tapi cara kita berpakaian akan menentukan semangat kita looh…dan ini juga akan terpancar saat kita berkomunikasi melalui telepon. Tanpa disadari , intonasi suara yang terdengar akan berbeda.Saat kita berpakaian rumahan, suasana hati kita juga serasa rumahan, terkadang malas2an. Namun jika kita berpakaian seperti layaknya kita bekerja, bawah sadar kita memerintakan bahwa kita sedang bekerja, hingga saat  berkomunikasi dengan klient intonasi suara  pun akan terdengar berbeda…





4. Dekatkan semua yang dibutuhkan
Pada awal awal nya, saya seringkali beralasan pada diri sendiri untuk pergi mengambil minum, lalu berakhir di sofa dan menonton TV. Cegah hal ini dengan menaruh semua yang kita butuhkan di dekat meja kerja . Saya selalu menyiapkan gelas besar berisikan air untuk saya minum secara berkala, dan tentunya juga kopi untuk pagi hari. Siapkan juga pensil, kertas dan juga semua yang kita butuhkan dekat dalam jangkaua. Jadi tidak ada alasan untuk pergi dan bersantai!

5. Jauhkan semua yang mengganggu
Dekatkan semua yang dibutuhkan, tapi jauhkan semua yang mengganggu. Seperti apa? Seperti misalnya TV, jauhkan remote TV dari meja kerja.  Kita tentu tidak mau beralasan untuk bermain “sebentar saja kok” dan menghabiskan 5 jam bermain di atas tempat tidur kan? Hayooo,disiplin dong dalam bekerja.

6. Tetapkan target
Tetapkan rencana dan target yang ingin dicapai. Pekerja rumahan bahkan harus menetapkan target dengan lebih tegas, dan lebih disiplin dalam mencapainya karena tidak ada atasan yang mengawasi.
A. Tetapkan Hasil yang Terbaik
Perusahaan atau klien tentunya menginginkan hasil yang baik dari pekerjaan kita. Jika hasil kerja selalu baik, maka perusahaan akan mempercayai kinerja  meski bekerja dari rumah.
B. Tetapkan Hasil yang banyak
Bagi pekerja rumahan, kuantitas sama pentingnya dengan kualitas. Pastikan kita menyelesaikan semua pekerjaan dengan baik.

7. Fokus dalam bekerja
Tetap fokus pada aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan , dan ingat bahwa sedang  bekerja dari rumah, bukan sedang cuti. Tunda kegiatan mencuci, membersihkan piring kotor, dan pekerjaan rumah tangga untuk para wanita atau bongkar membongkar mobil, motor atau kegiatan lain, lakukan  setelah selesai mengerjakan pekerjaan.

8. Tanggap
Tanggapi dengan cepat semua email dan telepon untuk menunjukkan bahwa kita benar-benar sedang bekerja, dan beritahukan lokasi jika mitra kerja menanyakannya.

9. DISIPLIN…DISIPLIN…DIIPLIN….KOMITMENT…KOMITMENT..KOMITMENT
Naaah ini yang sering menjadi batu sandungan saat seseorang bekerja dari rumah, menganggap waktu bisa kita yang mengatur, akhirnya kita memberlakukan waktu seenak yang kita mau. 

Kita adalah bos bagi diri kita sendiri. kita yang bebas menentukan.
tapi kita tidak akan bisa bebas menentukan hasil..Hasil yang kita capai sebanding dan sebangun dengan seberapa besar Impian kita, seberapa besar ACTION kita dan juga seberapa besar DOA kita

Ok, saya akui bahwa ke-9 aturan diatas memang cukup ketat. Saya sendiri seringkali melakukan penyesuaian jam dan tempat . Tapi saya sebisa mungkin disiplin baik dalam hal tempat, maupun waktu agar saya bisa selalu bekerja dengan efisien.
Anda pun bisa melakukan nya, asal benar benar mempersiapkan diri, mempersiapkan mental

Aaaaaahhhhhh….Indah nya rumahku kantorku…….

Beberapa penampakan kegiatan diluar rumah....hehhehhe...:)





Training & Outbond

Kelas Training

Seminar Inspiring Woman

Woman Preneur Community

Seminar

Talkshow Inspirig Woman setiap senin

Talkshow di Pangkal Pinang

Life For Happiness Book Signing

Kegiatan sosial bersama di sekolah anak2 pemulu " SEKOLAH KAMI


Team Building

Ahaaaa...asiiik nya kerja sambil liburan sama anak



Salam
Irma Sustika

Rabu, 13 Juni 2012

Ketika Menjadi Orang Tua Tunggal

Tulisan ini saya buat karena banyaknya sahabat2 wanita yang curhat seputar kehidupan menjalani kehidupan sebagai single parent, terutama single mom..  yang masih menyimpan segala amarah dalam dirinya.

Pernah membayangkan menjadi single parent? Belum? Hmm.... saya kasih bocoran ya: Repot!"…hiiihiiii.

Jika kita bertanya jujur pada sang jiwa Siapakah sih yang menginginkan menjadi seorang single parent? Bahkan yang mengalaminya pun tentu tak pernah berharap hal itu terjadi pada dirinya.
Ada yang menjadi single parent karena kepergian pasangan kembali ke pangkuan Allah, ada yang menjalaninya karena perpisahan, karena perceraian.siap ga siap ya harus siap untuk dijalani...iya kaaan.....

Menjalani kehidupan sebagai orangtua tunggal—karena pilihan atau kematian—memang sangat berat dan melelahkan, yang terkadang menguras emosi, air mata, dan keuangan

Setiap pasangan yang menikah tentulah mendambakan kehidupan perkawinan yang tentram, langgeng, rukun hingga maut memisahkan. Tak ada satupun orang yang menginginkan rumah tangga yang dibangunnya kandas di tengah jalan. Namun bagaimana jika takdir berkata lain? Bagaimana bila kehidupan rumah tangga yang dijalani justru banyak menimbulkan prahara? Rumah yang sejatinya adalah tempat yang nyaman untuk berbagi namun di dalamnya berkecamuk masalah demi masalah yang tak kunjung terselesaikan. Bila yang terjadi demikian, mungkin perpisahan menjadi jalan terbaik

Banyak perempuan yang hanya bisa pasrah ketika menemukan pasangannya melakukan kekerasan baik secara fisik maupun psikis terhadapnya. Alasan terbesar mereka untuk tetap bertahan dalam pernikahannya karena mereka tak ingin menyandang status janda atau menjadi single parent. Status sosial di masyarakat seolah menjadi beban yang mungkin takkan sanggup mereka pikul. Belum lagi saat melihat wajah polos anak-anak mereka. Tentulah mereka tak ingin buah hatinya sampai tak memiliki sosok ayah.

Ada banyak alasan dan penyebab terjadinya perceraian. Bisa jadi disebabkan karena perselingkuhan atau hadirnya orang ketiga, pasangan yang poligami, kekerasan dalam rumah tangga atau karena turut campurnya orang tua atau mertua dalam masalah rumah tangga.ketidak harmonisan, konflik peran, masalah keuangan, tanggung jawab dsb dsb…karena masing masing memiliki permasalahan nya sendiri sendiri

Okeey saya tidak ingin membahas kenapa dan kenapa itu terjadi, karena jika pertanyaan kenapa yang kita angkat, kita akan selalu terus menoleh kebelakang. Namun yang terpenting bagaimana kita tetap menjalani episode kehidupan yang harus kita lalui kedepannya..

Tidak mudah memang menjalaninya, segala hal dalam rumah tangga dijalani sendiri, dan harus mampu berperan ganda, sebagai ibu juga sebagi ayah.
Berbagai tugas dijalani seorang diri, mulai dari mengurus mengasuh,mendidik dan membesarkan anak anak juga menjadi tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah, ..bukan hal mudah memang, apalagi jika harus dilakoni oleh seseorang yang terbiasa sangat tergantung oleh pasangan, yang terbiasa hidup serba mudah dan sangat manja dengan kemudahan

Sekalipun harus sendiri dan mandiri dalam mengarungi samudera kehidupan ini, tetaplah tegar, jangan larut dalam kesedihan apalagi terus menerus meratapi keadaan . Tak perlu takut dengan status, selama kita mampu terus menjaga diri kita dalam pergaulan sosial . Tidak ada predikat buruk dimata Allah, karena Allah tidak melihat status kita namun sejauh mana kita bisa memberikan manfaat bagi anak anak ,bagi diri dan bagi orang lain.

Sahabat....Hidup adalah pilihan. Dan setiap pilihan ada di tangan kita. Ketika tiba-tiba kita harus menjadi orangtua tunggal -- entah karena kematian atau perceraian, menjadi sendiri lagi dengan “amanah” (anak-anak) di tangan, pilihan yang ada adalah depresi atau bahagia. Karena pilihan ada di tangan kita, pilihlah bahagia. Ciptakanlah
Tuntaskan semua masa duka yang dipenuhi rasa sedih, marah, takut, malu, merasa hidup (Tuhan) tidak adil, dan emosi negatif lainnya. Karena setiap emosi negatif yang mengendap akan menyulitkan kita sendiri untuk sekadar berdiri, apa lagi untuk maju dan berlari. 

Fokus pada apa yang dimiliki saat ini. Anak kini jadi pusat kehidupan , karena hidup Anda sekarang hanya bersamanya. Jika anak melihat Anda murung, tidak nyaman atau tidak aman sendirian, ia akan merasakan hal yang sama. Nikmati hidup bersama anak, agar bisa merasakan kebahagiaan bersama.

Cobalah menganggap sebagai anugerah ..(waduuuh ) yaaah..daripada membawa beban cobalah menganggap, status orangtua tunggal adalah keistimewaan yang tidak diberikan kepada siapa saja. Mungkin, hanya orang-orang kuat dan istimewa yang bisa menerima dan menjalani anugerah ini….(salah satu cara menguatkan diri sendiri ….hahhaa)
Lepaskan segala amarah ,emosi dendam pada mantan pasangan, tetap jalin komunikasi, jangan pernah memutuskan hubungan antara anak dengan ayah/ibunya. Ada mantan suami/istri namun tidak pernah ada mantan anak..sampai kapanpun.,jangan racuni anak anak dengan dendam anda pada manta pasangan..tetap berikan mereka rasa aman
Segera bangkit!!..Bangkit..Bangkit…

Lalu bagaimana melanjutkan kehidupan selanjutnya? Bagi wanita yang bekerja mungkin hal tersebut tidak terlalu menjadi masalah, karena mereka sudah terbiasa menghasilkan uang…naah bagaimana dengan yang tidak?
seyogyanya seorang istri mampu berkarya dan mengembangkan dirinya walaupun ia sudah menjadi ibu rumah tangga dan memiliki suami yang mampu menghidupinya, sehingga kalau sesuatu terjadi pada kehidupannya ia masih tetap bisa berdiri dengan tegak membesarkan dan mendidik putra-putrinya.

Meski Ibu rumah tangga, sambil mengasuh anak anda dirumah, anda bisa berbisnis juga, jangan dilihat uangnya, atau jangan berpandangan "kok matree sekali, gaji suami kan udah cukup.." tapi ambilah PEMBELAJARANNYA...

Untuk berkarya, tidak harus melulu berkarir di kantor, harus keluar rumah, harus meninggalkan keluarga setiap hari, namun kita pun tetap bisa menjadi ibu rumah tangga yang mandiri dengan berkarya dari rumah.


Bangkitlah untuk membuktikan bahwa dirimu bisa mewujudkan semua harapan dengan kegigihanmu. kamu berhak untuk bahagia dan membahagiakan anak2 dan orang2 disekelilingmu yang mencintaimu.....

Tulisan ini saya persembahkan bagi sahabat sahabat saya yang saat ini menjalani kehidupan sebagai single parent. Tetaplah bersemangat dalam menjalani kehidupan ini. Percayalah, Tuhan  senantiasa menjaga hamba-hambaNYA yang ikhlas menerima cobaanNYA. Menjadi single parent bukan berarti dunia akan berakhir atau langit mendadak runtuh.



Salam

irma

Selasa, 12 Juni 2012

Nasib Dalam Genggamanmu

Nasib dan Takdir merupakan dua kata yang sering menjadi alasan kegagalan atau keberhasilan seseorang.
Kata Nasib pada dasarnya lebih mengacu pada hasil yaitu sukses atau gagal, sedangkan Takdir mengacu pada jalan hidup seseorang.
Maka ketika orang menemui kegagalan, ia akan berucap emang sudah nasibku begini dan begitu pula jika seseorang mencapai kesuksesan, maka orang lain akan berkata orang itu memiliki Nasib yang baik, Nasib yang cemerlang dan lain sebagainya.
Bahkan ada opini  yang berkaitan dengan Nasib dan Takdir, itu adalah sebagai sesuatu yang tidak dapat diubah. Saya yakin anda sering menjumpai orang dengan pengertian seperti ini ataupun mungkin bahkan terkadang diri kita sendiri sering tanpa sadar menyatakannya.

Jika nasib  tidak dapat diubah maka orang sukses akan sukses terus, orang gagal akan gagal terus, tapi kenyataannya apa yang kita lihat, begitu banyak orang yang sukses menjadi gagal, dan sebaliknya orang yang awalnya dicap gagal pun akhirnya mencapai kesuksesan. Kenapa bisa begitu, ini karena nasib dan takdir bisa diubah. Bukan merupakan sesuatu yang kekal.

Pernah kah kita memperhatikan  telapak tangan kita sendiri..apa yg anda lihat?hmm..
di sana ada beberapa garis utama yg menentukan nasib.
Ada garis kehidupan, ada garis rezeki, & ada pula garis jodoh.

Sekarang,genggamlah telapak tanganmu...

Dimana semua garis tadi?”,
 Sim salabim..taraaraa...“Ternyata semua garis tadi ada didalam telapak tangan yg kita genggam”,
“Nah, apa artinya itu?
Hal itu mengandung arti, bahwa apapun takdir & keadaanmu kelak, semua itu ada dalam genggamanmu sendiri.
Anda lihat bukan? Bahwa smua garis tadi ada di tanganmu.
Kita berjuang & berusaha dgn berbagai cara u/ menentukan nasib kita sendiri”,

“Tapi coba liat pula genggamanmu. Bukankah masih ada garis yg tak ikut tergenggam?
Sisa garis itulah yg berada di luar kendalimu, karena di sanalah letak kekuatan  TUHAN.
Kita tak akan mampu melakukan & itulah bagian TUHAN",  "Kesuksesanmu tidak akan berarti tanpa campur tangan TUHAN yg maha Kuasa!"

Sahabat...

Genggam & lakukan bagianmu dengan kerja keras, tetapi bawalah kepada TUHAN bagian yg tak mampu Anda lakukan dan biarlah TUHAN berkarya dalam hidupmu...          

  Salam....Irma sustika