Sabtu, 05 Juni 2010

Ada Gula Ada Semut, Banyak Gula Semutnya Mati

beli ini itu, sekalian beli gula yang persediannya dah abiis

Naah begitu sampai rumah gula tersebut saya masukkan ke dalam toples tempat gula. Oooo
ternyata saya berhasil membuktikan sebuah pepatah ada gula ada semut. Setelah saya membuka toples gula tersebut, ternyata benar, sudah banyak semut yang bersemangat untuk menikmati gula, seperti ramainya bhakti sosial yang membagikan sembako.

Beberapa kali saya mencoba mempersilakan semut-semut tersebut pergi dengan cara yang tidak menyakitkan. Karena bagaimanapun semut adalah makhluk yang memberikan kita pelajaran berharga tentang teamwork.

Beberapa kali saya mencoba, akhirnya saya menyerah… yaaah saya diemin aja deeeh...
Asumsi saya, ya kita berbagi gula saja dech ya semutt, makan aja yang di pinggir pinggir , yang tengah buat saya hehehe. Kalopun akhirnya berhasil membuat resep minuman baru, susu rasa semut misalnya, saya pikir itu resiko hehehe….

Sampai akhirnya malam ini saya membuka toples tersebut dan betapa kagetnya saya ketika melihat beberapa semut justru mati tenggelam di pekat dan manisnya gula.

Sulit dipercaya memang, mati di tengah-tengah makanan kesukaan. Tapi itulah yang terjadi…

Sahabat , melihat kejadian ini, saya jadi seolah diajari satu hal lagi oleh semut tersebut. Tidak lagi mengajarkan bagaimana sebuah teamwork harus dibangun, namun diajari bagaimana kita mampu tetap berada pada jalur yang benar walaupun berbagai kenikmatan sedang menghampiri kita. Tidak sedikit orang yang menginginkan kehidupannya penuh dengan kenikmatan. Namun terkadang, dengan kenikmatan yang ada, orang-orang jadi lalai. Sejatinya, ujian kenikmatan dari yang di atas memang lebih sulit. Lebih memberikan peluang bagi orang untuk berbuat sesukanya. Rasanya hanya semut yang makan gula secukupnya dan kemudian kembali ke rumahnya lah yang tidak terjebak di kaleng gula…

Kenikmatan duniawi adalah sebuah ujian, maka berbahagialah bagi siapa saja yang berhasil menjadi kaya karena dengan ikhlas berbagi kenikmatan dengan saudaranya…


Salam

Irma Sustika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar