Senin, 30 April 2012

Pariwisata & Wirausaha Kreatif, Apa dan Bagaimana Peluangnya..?


Saat Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata berubah menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, saya langsung mengacungkan semua jempol yang saya miliki atas terobosan yang sangat brilian ini, ditengah banyak orang yang mempertanyakan apa hubungan antara pariwisata dan ekonomi kreatif.


Dalam setiap perjalanan saya mengunjungi berbagai kota di Indonesia,baik dalam kesempatan berwisata, maupun dalam menjalankan profesi sebagai trainer pengemangan SDM,  sampai dengan saat ini masih sangat sedikit daerah tujuan wisata yang memperlihatkan kratifitasnya, baik pada hal yang berhubungan dengan apa yg dilihat,dilakukan maupun yang dibeli. Bahkan di beberapa daerah terkadang saya sendiri sulit untuk mendapatkan oleh2 yang menarik dari daerah tersebut.jangankan yang menarik dan unik , yang umum umum saja kadang sulit di dapat.kalaupun ada, yang saya dapatkan sangatlah sederhana sekali tidak terlihat adanya kreatifitas yang muncul,apalagi inovasi inovasi baru

Padahal dalam setiap kegiatan wisata seseorang  tidak hanya sekedar untuk melihat namun juga  merasakan dan mendapatkan pengalaman baru maka produkproduk kreatif melalui sektor wisata mempunyai potensi yang lebih besar untuk  dikembangkan 
Sebenarnya ada 3 hal yang tidak lepas  dilakukan oleh para wisatawan yaitu untuk melihat keindahan,(to see),melihat atrakwi atraksi yang ada di daerah tujuan wisata tersebut selain itu wisatawan juga melakukan kegiatan(to do ),tentunya hal ini tidak terlepas dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan.  dan yang tidak bias kita lepaskan adalah kegiatan beli membeli ( to buy ), dalam hal ini tentunya kita tidak bias lepas dari yang namanya souvenir dan juga kuliner di daerah yg dikunjungi oleh wisatawan

Kota-kota  di Indonesia, dengan sejumlah keunikannya, memiliki potensi untuk dikembangkan  sebagai kota-kota kreatif.  seperti Yogyakarta,  Bandung, dan Lombok, sebenrnya telah memiliki ruang kreatif, yaitu zona-zona  wisata itu sendiri. Atraksi wisata dapat menjadi sumber ide-ide keatif yang tidak akan pernah habis untuk dikembangkan. Proses kreativitas seperti pembuatan souvenir dapat menjadi atraksi wisata tersendiri yang memberikan nilai tambah. Sementara di sisi lain, pasar yang menyerap produk ekonomi kreatif telah tersedia, yaitu melalui  turis atau wisatawan yang berkunjung
Kota Bandung merupakan kota kreatif dengan potensi sumber daya manusia kreatif terbesar. Sejak dulu Bandung telah dikenal sebagai pusat tekstil, mode, seni, dan budaya dengan sebutan “Paris Van Java“. Kini Bandung juga dikenal sebagai kota pendidikan dan daerah tujuan wisata

luasan cakupan ekonomi kreatif  sangat besar dan luas , bahkan sebagian besar merupakan  sektor ekonomi  kecil bahkan industry rumahan yang tidak membutuhkan skala produksi  dalam jumlah besar.  Tidak seperti industri manufaktur yang berorientasi pada kuantitas produk,  industri kreatif lebih bertumpu pada kualitas sumber daya manusia.


Pada acara inspiring woman yang beberapa kali saya adakan baik yang diselenggarakan di Jakarta maupunsesekali di berbagai daerah, hampir sebagian peserta yang sebagian besar adalah wanita ini,mampu menghasilkan karya karya kreatif mereka yang di produksi dari rumah.Unik,kreatif dan inovatif itulah  yang terlihat dalam beberapa kali penyelenggaraan inspiring woman yang bertujuan untuk membangun semangat wirausaha bagi para wanita dan ibu rumah tangga.


Kreatif dengan batik, unik dengan kreasi coklat, mengangkat warisan budaya melalui kekayaan budaya daerah, keunikan donat dari sidoarjo,kreatifitas para mahasiswa dengan karya karya handmade nya serta , keunikan tampilan tas unik yang dibuat dari karung goni dan berbagai karya kreatif lainnya
Bisa dikatakan semua karya karya yang sangat kreatif dan mampu menopang pariwisata Indonesia tentunya.

Sebagai contoh lain yang sudah banyak dikenal masayarakat luas, untuk produk garmen kreatif  yang sudah sangat dikenal seperti Dagadu dari Jogja atau Joger dari  Bali. Kedua industri kreatif tersebut tidak berproduksi dalam jumlah besar  namun dengan kreatifitas dan keunikan produknya banyak digemari .
Souvenir dan kuliner adalah dua hal utama yang dicari wisatawan untuk dibeli sebagai oleh oleh,sebagai buah tangan untuk dibawa pulang. Makanan tradisional yang selalu menjadi buruan para wisatawan tentunya perlu ditampilkan supaya keberadaannya tidak hilang , disajikan dalam konsep yang menarik, unik dan kreatif sehingga menjadi suatu kebanggaan yang bisa dikenal hingga mancanegara

Bukankah ini sebuah cara bagaimana sebuah daerah tujuan wisata mampu dikenal semakin banyak orang yang belum pernah berkunjung ke daerah tersebut..?tampilkan sesuatu yang unik, dan kreatif baik dalam produk maupun pemasarannya .

Tidak dapat dipungkiri, dunia pariwisata sangat erat kaitannya dengan wirausaha dan industri kreatif yang berkembang pesat dewasa ini kedua sector ini merupakan dua hal yang saling berpengaruh  dan dapat saling bersinergi jika dikelola dengan baik

Lalu dimanakah peranan ekonomi kreatif dalam pariwisata?

Kreativitas akan merangsang daerah  tujuan wisata untuk menciptakan produk-produk inovatif yang akan memberi  nilai tambah dan daya saing yang lebih tinggi dibanding dengan daerah tujuan  wisata lainnya. Dari sisi wisatawan, mereka akan merasa lebih tertarik untuk  berkunjung ke daerah wisata yang memiliki produk khas untuk kemudian  dibawa pulang sebagai souvenir. Di sisi lain, produk-produk kreatif tersebut  secara tidak langsung akan melibatkan individual dan menumbuhkan wirausahawan baru di setiap tujuan wisata Bisa dikatakan hampir  seluruh kota tujuan wisata  di Indonesia memiliki  potensi untuk mengembangkan ekonomi kreatif sebagai penggerak sektor  wisata. Setiap Kota/kabupaten di Indonesia memiliki daya tarik wisata yang berbeda  untuk dapat diolah menjadi ekonomi kreatif


Johnnie Sugiarto selaku CEO  El John Pengusaha yang mengawali karier bisnis dari nol ini dan sekarang memiliki karyawan lebih dari 1.000 orang yang tersebar di 30 kota adalah  salah satu pengusaha sukses pada bidang pariwisata serta ketua umum  yayasan El John tyang urut meningkatkan dan  membantu pengembangan wirausaha kreatif  di bidang pariwisata melalui jaringan usahanya yang tersebar di berbagai kota


Sudah saatnya Indonesia menciptakan inovasi-inovasi dengan mengandalkan kreatifitas yang dimiliki dalam menghasilkan produk-produk pariwisata, melalui pengusaha-pengusaha baru terutama di kalangan anak muda


Salam

Irma Sustika

2 komentar: