Ach..ko rasanya seperti menyepelekan arti hidup dan kehidupan ini yaa..Tapi sungguh dengan menulis artikel ini saya tidak bermaksud demikian apalagi menisbikan Tuhan yang telah menganugerahkan sebentuk kehidupan yang begitu sempurna sebagai hamba yang bernama manusia.
Saya lebih menujukan artikel ini untuk melihat ini dengan lebih ”ringan” agar terasa ringan beban hidup ini, meski terlalu berat beban hidup yang sedang anda alami.
Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar kata ‘permainan’? kok aneeh banget sih, wong idup udah susah gini kok dibilang permainan, emang dolanan opo yoo..kok aneeh banget siih wong kita sudah gedubrakan sana sini kok dianggep dolanan ? Dan kalau kita baca koran, dengar berita di TV betapa ratusan bahkan ribuan orang meninggal tragis di merapi, mentawai, Japan dan bahkan di tempat lainnya, musibah datang dimana mana, trilyunan duit beredar ditelan para koruptor , tragedy terjdi dimana mana, perang hadir dimana mana dan semua riil terasa… dan sama sekali nggak kelihatan seperti main-main. Kok ya dibilang permainan ? .
Pasti anda pernah mendengar ayat yang berbunyi
”Seungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan sendau gurau. Dan jika kamu bermain serta bertaqwa, (maka) Allah akan memberikan pahala kepadamu, dan dia tidak meminta-minta hartamu’ (QS Muhammad, ayat 36).
Note that : hidup adalah permainan. Waw, apakah ini berarti yang kita lakukan selagi hidup ini adalah bermain dan bersenang – senang?
Yach, saya sangat suka mengulang-ulang ayat tersebut sambil mencoba menghayati permainan hidup yang sedang saya alami, sama seperti yang pernah saya alami hamper 4 tahun lalu (hmm tak terasa sudah 3 tahun), saat Dimas pangeran bungsuku kembali ke pangkuan Ilahi secara tiba tiba akibat kecelakaan korban tabrak lari.yang sempat menggoyangkan hidupku untuk beberapa lama. Saat itu aku berpikir, masya allah sungguh besar kekuatanMu, hanya dalam hitungan jam , pangeran yang selalu ada dalam kehidupan ku harus meninggalkan kami semua.
Dalam setiap dialog ku denganNya seolah Dia mengingatkan akan peranku ”hei Ir, kau saksikan kuasaku, aku hanya mengambil yang aku titipkan padamu, ayo kau tetap harus memainkan peranmu”.
Ya...kenapa saya harus mundur, saya harus ambil bagian dalam permainan ini, Engkau masih menyisakan ”Harta “ besar, engkau masih mempercayaiku menitipkan milikMU, seorang Angga sulungku yang masih harus aku bimbing dan hantarkan menuju masa depannya,
Permainan hidup memang bisa menjadi menyenangkan, menyedihkan, menjengkelkan, menyusahkan ataupun menggilakan sengat tergantung bagaimana aku menyikapi permainan ini.
Bagiku hidup juga ibarat permainan monopoly…hmmm
Tentu kita pernah bermain monopoly? permainan yang sederhana, bukan? Kita hanya perlu melempar dadu kemudian melangkahkan poin pada papan monopoly sesuai dengan nilai yang keluar pada dadu. Setelah maju beberapa langkah, kita akan berhenti di atas kotak yang menenjukan suatu kondisi atau keadaan tertentu. Kondisi tersebut dapat membaut kita berpikir sejenak untuk mengambil keputusan apakah kita akan menjalankannya atau tidak karena mempengaruhi permainan selanjutnya.
Pernahkah kita menyadari bahwa kita kadangkala tidak berbeda jauh dengan permainan monopoly?loh kooo…apa lagi sih ini…
Pertama, pada awal permainan kita selalu diberikan uang sebagai modal dasar. Uang tersebut dapat bertambah banyak namun dapat juga berkurang jumlahnya tegantung bagaimana cara kita untuk mengelola uang tersebut.
Begitu juga dalam hidup ini, kita terlahir dengan memiliki kemampuan dan potensi diri serta talenta yang telah di karuniakan oleh Allah SWT. Potensi ini akan semakin menjadi baik dan berkembang jika kita mau berusaha untuk mengelolanya secara maksimal. Namun jika tidak, maka potensi yang kita memiliki tidak akan terlihat dan tidak dapat berkembang yang pada akhirnya akan menentukan keberhasilan kita dalam meraih impian, cita-cita dan tujuan kita dalam hidup kita ini.
Kedua, dalam permainan monopoly kadang kita berhenti tepat di atas kotak yang bertuliskan apakah kita ingin membeli "sesuatu sebagai bahan investasi" atau tidak. Disini kita berfikir berbagai macam pertimbangan sebelum kita memutuskannya.
Demikian pula halnya dalam kehidupan ini, kita sering di hadapkan pilihan yang harus kita putuskan, apakah akan kita jalani atau tidak yang pada akhirnya akan menentukan langkah hidup kita selanjutnya.
Ketiga, kadang dalam permainan monopoly kita harus berjalan sesuai dengan nilai yang keluar pada dadu yang kita lempar tanpa bisa memilih, sampai kita mendapatkan kesempatan untuk mengocok dadu kembali.
Demikian pula halnya dalam kehidupan, kita tidak diberikan suatu pilihan A atau B sehingga mau tidak mau kita harus menghadapi dan menerima kenyataan tersebut. Namun kita tidak boleh lupa bahwa kita pasti akan diberikan kesempatan yang dapat kita pakai untuk memperbaiki keadaan hidup kita.
Keempat, dalam permainan monopoly kita akan tampil sebagai pemenang jika kita berhasil mengelola modal dasar yang diberikan dan berhasil melipatgandakannya.
Demikian pula dalam hidup kita ini kita sering tampil sebagai pemenang jika berhasil mengelola potensi yang ada dalam diri kita dengan seoptimal mungkin dan berhasil melipatgandakan talenta yang kita miliki sampai pada akhirnya kita berhasil meraih tujuan hidup kita.
Apakah saat ini kita sudah tampil sebagai pemenang dalam permainan monopoly yang sedang kita mainkan? Apakah kita sudah berhasil mengatasi masalah yang tiimbul dalam kehidupan kita ? pekerjaan, bisnis, persahabatan, cinta dan keluarga kita? Marilah kita berusaha memenangkan permainan nya dengan tidak berhenti untuk mencoba dan mencoba lagi sampai kita berhasil.
Jadi, ketika kita memaknai hidup ini sebagai permainan, maka kita akan menyadari bahwa:
* Kita dapat menikmati hidup apapun yang terjadi. - Susah senang bisa anda nikmati. Menikmati kesenangan tentu sudah biasa, tapi menikmati kesusahan? Nah, di situlah letak keasyikan permainan hidup ini.
* Kita dapat memperbaiki hidup kita. - Memperbaiki kesalahan-kesalahan tanpa terbebani olehnya. Karena kesalahan adalah hasil tindakan. Dan tindakan adalah muara dari bergeraknya potensi-potensi anda. Jadi, apa salahnya dengan kesalahan? Ia sudah terjadi. Kenapa harus disalahkan , Tak ada gunanya.
* Kita berada di suatu tingakatan permainan tertentu dengan berbagai masalah dan tantangannya. - Dengan terus main, kita akan mampu melewati tingkatan tersebut dan memasuki tingkatan baru yang lebih mengasyikkan.
* Semua orang di dunia ini adalah kawan-kawan kita. - Kita akan menemukan bahwa sebenarnya orang-orang di sekeliling kita – apakah mereka baik atau buruk sikapnya – mereka adalah kawan main dalam game of life kita . Emang mau kita bermain tanpa lawan ? Dengan lawan yang sepadan, pastinya permainan akan lebih menggairahkan. Karena itu, pada hakikatnya semua orang adalah kawan ‘main’ kita.
* Kita bisa hidup penuh ketenangan.-harena kita menyadari bahwa kita adalah pemain yang sebenarnya tak punya apa-apa. hanya diberi hak untuk bermain. Orang yang tak punya apa-apa tidak akan kehilangan apa-apa.
Inilah anugerah yang luar biasa dari Yang Maha Kuasa. Tidak punya apa-apa, tapi boleh main dan menikmatinya. Wow…
* Ada aturan-aturan main yang justru membuat kita bebas.- Ada aturan dalam setiap permainan, termasuk permainan hidup. Aturan ini ada agar para pemain bisa bebas bermain. Tanpa aturan, pada hakikatnya tidak ada kebebasan.
* Kita menjadi pemain, bukan korban permainan. - Kita adalah pemegang kendali kehidupan kita . Berbeda dengan orang-orang yang tidak menjadi pemain. Mereka seperti robot yang tak punya kendali atas diri mereka sendiri. Mereka dikendalikan oleh tiga hal : orang lain, hal-hal yang mereka miliki dan hal-hal yang terjadi pada diri mereka. Para pemain sebaliknya.
Karena itu, jadilah pemain. Ambil keputusan tegas untuk menjadi pemain. Hidup anda dan diri anda sendiri terlalu berharga bila anda hanya menjadi korban permainan. Jadilah pemain.
Buat orang-orang di sekitar anda untuk menjadi pemain juga. Jangan buat mereka menjadi korban permainan anda. Bila anda melakukannya, akan datang saatnya ketika anda yang menjadi korban. Tidak ada yang lebih tragis dari seorang pemain yang mengira dirinya pemain, padahal ia adalah korban.
Korban siapa? Korban permainannya sendiri.
Artikel ini saya kutip dari buku saya " LIFE FOR HAPPINESS "
Salam Bahagia
Irma Sustika
#Life For Happiness